Paradigma pengelolaan perikanan sekarang ini telah berkembang dengan mempertimbangkan aspek yang lebih luas. Sekarang ini pendekatan pengelolaan perikanan tidak hanya fokus pada spesies target, tapi pada seluruh interaksi dalam ekosistem. Sehingga perlu Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem (EAFM=Ecosystem Approach to Fisheries Management), baik pada perikanan laut maupun daratan. EAFM perikanan darat mencakup 6 dimensi yaitu : (1) SDI yang dikelola, (2) lingkungan sumberdaya ikan, (2) teknologi penangkapan, (3) sosial, (4) ekonomi, (5) tata kelola dan (6) pemangku kepentingan.
Diseminasi konsep ini dalam bentuk bimbingan teknis dilakukan pada beberapa sentra perikanan darat utama di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Sukabumi. Pada kesempatan tersebut Dr. Taryono, salah staf pengajar Dept. MSP-FPIK-IPB menjadi salah satu fasilitator kegiatan ini. Kegiatan bimbingan teknis ini sangat sesuai dengan kompetensi Departemen MSP-FPIK IPB. Dalam kesempatan tersebut Dr. Taryono memberikan materi terkait dengan esensial EAFM Perikanan Darat, Domain Sosial dan Domain Ekonomi. Pada topik Esesial EAFM dijelaskan secara substatif mengapa pengelolaan perikanan darat perlu dilakukan dengan pendekatan EAFM. Sedangkan domain sosial menganalisis kinerja pengelolaan dilihat dari perspektif sosial yang mencakup indikator partisipasi masyarakat, konflik perikanan, kesepakatan lokal, peran tokoh masyarakat, proporsi tingkat pendidikan, dan pengalaman sebagai nelayan. Sementara domain ekonomi melihat bagaimana kontribusi perikanan darat pada tingkat kesejahteraan ekonomi nelayan perikanan darat. Indikator dalam domain ini mencakup kepemilikan aset, proporsi pendapatan, proporsi pengeluaran, ketergantungan ekonomi, dan keragaan mata pencaharian nelayan. Aspek atau domain sosial ekonomi akan berpengaruh dan dipengaruhi oleh domain lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja pengelolaan sumberdaya perikanan darat.
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Kemnterian Kelautan Perikanan (KKP) khususnya Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan- Ditjen Perikanan Tangkap, Food Agriculture Organization of United Nation (FAO) dan Global Environment Fund (GEF). Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari (15-17 Mei 2023) di Pelabuhan Ratu-Kabupaten Sukabumi. Peserta dalam kegiatan ini adalah 30 peserta yang berasal dari beragam pemangku kepentingan dari unsur nelayan, lembaga pemerintah terkait dan akademisi.